Bagi pengguna Linux yang menggunakan koneksi internet lewat Speedy atau ISP lain, baik di rumah, sekolah,maupun kantor, sudahkah webserver Linux Anda online?
Berikut ini skema jaringan yang umum dibawah ISP:
Dengan asumsi bahwa webserver sudah berhasil diakses dari jaringan lokal, maka berikut langkah-langkah untuk mebuatnya dapat diakses secara global.
Langkah 1. Pastikan Webserver sudah Memiliki IP Private Statis
IP private statis adalah IP private yang tidak berubah bila komputer di-restart berulang kali. Bila belum, baca tautan Cara Memasang IP Static pada Ubuntu
Langkah 2. Mengatur Modem/Router ADSL dari ISP
Setiap modem/router ADSL dari ISP dapat dikonfigurasi, bacalah buku manualnya. Masing-masing merek memiliki cara tersendiri.
Biasanya konfigurasi dapat diakses dengan menggunakan browser internet pada alamat gatewaynya, misal http://192.168.1.1. Masukan alamat IP tersebut pada url browser Anda, bila itu benar IP modem/router, maka akan tampil permintaan autentikasi untuk memasukkan username dan password.
Jika belum diubah oleh petugas saat pemasangan ADSL, default username dan password dapat dicari di Google. Misalkan untuk modem TPLink, username dan password default keduanya adalah 'admin'.
Setelah berhasil masuk, cari modul pengaturan advance. Beberapa merek memasukkannya pada modul "Port Forwarding", dan ada juga pada modul "Virtual Server". Hati-hati jangan mengubah konfigurasi pada modul WAN, karena bila salah akan menyebabkan koneksi ke Internet gagal, dan anda harus memanggil petugas ISP untuk melakukan pengaturan ulang.
Secara umum, pada modul Port Forwarding, biasanya berbentuk sbb:
Pada contoh diatas, permintaan service web pada port 80 yang diterima modem/router melalui IP Publik akan diteruskan ke komputer lokal yang ada pada IP 192.168.1.11 port 80.
Untuk service yang lain, misal SSH server pada port 22, atau SMTP pada port 25 dapat diteruskan ke IP lokal juga, dapat didaftarkan pada port-forwarding tersebut.
Bila sudah di-set rule port-forwarding seperti itu, lalu disimpan dan di-apply maka permintaan dari luar ke nomor IP Publik pada ADSL akan diteruskan ke komputer yang ditunjuk pada IP lokal tersebut.
Langkah 3. Pastikan IP Publik ADSL bersifat Static
Untuk memastikan pakah IP modem/router memiliki IP publik yang statis atau dinamis, silakan konfirmasi ke ISP yang bersangkutan. Bila malas kondirmasi, silakan cek lewat Google cari dengan keyword "my ip", dan catat hasilnya. Restart modem/router anda, kemudian periksa lagi IP apakah masih sama dengan yang sebelumnya. Bila masih sama, lakukan beberapa kali untuk meyakinkan.
Tempat saya bekerja, mendaftar Speedy paket 1Mb yang dilakukan sebelum tahun 2014 mendapatkan IP statis. Namun ketika migrasi ke paket 3Mb pada tahun 2014, hanya mendapatkan IP dinamis. Katanya untuk memiliki IP statis harus daftar sebagai akun Gold, yang sudah pasti lebih mahal biaya bulanannya.
Langkah 4. Mendaftar Nama Domain
Nama domain mudah sekali didaftarkan pada perusahaan domain provider yang menawarkan harga antara 10 USD hingga puluhan USD per tahun. Cari saja domain provider yang menerima pembayaran lewat kartu kredit atau PayPal. Mungkin ada juga penyedia jasa dari Indonesia yang dapat dibayar melalui transfer via ATM. Namun saya belum pernah malakukannya.
Nama domain yang didaftarkan untuk TLD .com, .org, .info tidak membutuhkan persyaratan khusus. Siapa saja dapat melakukannya. Sedangkan domain .co.id, .or.id, .sch.id, .ac.id dll, harus melampirkan surat-surat resmi yang berhubungan dengan kelambagaan.
Jika pembayaran sudah diselesaikan, biasanya 24 - 48 jam nama domain sudah siap dan sudah diparkir di server milik domain provider.
Langkah 5. Pencatatan pada DNS
Biasanya domain provider memiliki akses ke DNS. Konsumen dapat mencatatkan IP Publik (hasil dari langkah 3) pada DNS yang bersangkutan, melalui control panel berbasis web yang disediakan. Pada umumnya bentuk formnya sbb:
Pada form di atas, IP modem/router ADSL dicatatkan pada baris www dan @. Misal nama domain yang didaftar adalah domainku.com, maka dapat dipanggil dengan domainku.com atau www.domainku.com. Atau bila anda bisa membuat virtual host di webserver sendiri, sehingga dapat dipanggil data.domainku.com, cctv.domainku.com, internal.domainku.com dll.
Pengaturan DNS biasanya tidak akan lama, paling tidak satu jam pemanggilan nama domain sudah aktifdan diteruskan ke IP yang didaftarkan. Untuk mengeceknya, lakukan perintah sbb pada terminal:
$ dig domainku.com
Demikian catatan saya untuk meng-online-kan webserver linux, yang pada dasarnya dapat diterapkan untuk layanan lain, misal SSH server, mail server, CCTV, dll. Semoga bermanfaat.
Catatan: Untuk modem/router ADSL yang memiliki IP Dinamis, jangan khawatir! Anda tetap dapat meng-online-kan server anda melalui cara yang lain. Tunggu tulisan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar