Modul Pilkada adalah modul yang paling kompleks dan menantang sejak awal program dikembangkan. Selain untuk memproses data melalui format sms tertentu, fitur-fitur lainnya termasuk fungsi pemilihan sampel TPS yang akan dihitung dengan metode quick-count, memantau pemasukan data, input manual serta report hasil quick-count.
Modul Pilkada diuji coba pertama kali untuk menghitung quick-count pada Pilkada Karawang 2005. Hingga kini (September 2013), selanjutnya telah digunakan pada pilkada-pilkada berikut ini:
- Pilkada Gubernur dan 19 Kabupaten/Kota di Nanggroe Aceh Darussalam 2006
- Pilkada Kabupaten Bekasi 2007, 20012
- Pilkada Kabupaten Purwakarta 2007
- Pilkada Gubernur Jawa Barat 2008, 2013
- Pilkada Walikota Bogor 2008, 2013
- Pilkada Gubernur Riau 2013
Maksudnya adalah data hasil report quick-count secara berkala dan otomatis dikirim ke suatu server website untuk ditampilkan, sehingga dapat diakses oleh publik. Sebelumnya, hasil quick-count diakses melalui query by sms, yang tentu saja memakan pulsa sms pada server Smsgateway untuk membalasnya.
Dengan pemisahan server ini, ada beberapa keuntungan yang kami dapatkan:
- Beban server semakin ringan, karena akses protokol http ke server semakin berkurang.
- Kemudahan administrasi. Untuk mengatur supaya server dibelakang router dapat diakses secara publik melalui http, membutuhkan kemampuan admin untuk mengakses control-panel router dan mengatur port forwarding. Padahal kta ketahui tidak semua pengguna pelangggan internet berbayar dapat mengatur routernya supaya komputernya dapat diakses oleh publik.
- Resiko keamaan lebih kecil bila server terpisah dibandingkan menyatu membiarkan publik mengakses Smsgateway langsung.
- Operator dapat memulai dan menghentikan sinkronisasi kapan saja dianggap bahwa angka perolehan dianggap sudah final. Sehingga ketika diadakan Press Release, angka sudah fix tidak berubah lagi. Padahal barangkali mungkin di server Smsgateway masih berproses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar